Pasca reformasi, Indonesia telah mengadakan tiga kali pemilihan umum, yaitu di tahun 1999, 2004, dan 2009. Dalam kurun waktu itu pula tampak terjadi pergeseran dalam komunikasi politik di mana kini terdapat sebuah kebutuhan besar pada saluran penyiaran dan media berbasis teknologi sebagai sarana kampanye politik.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi komunikasi partai politik secara empiris, termasuk di dalamnya melihat aktor-aktor atau agen yang berperan dalam pembuatan serta pelaksanaan strategi komunikasi partai-partai ini. Secara khusus, penelitian ini akan mengulas dan mengidentifikasi isi iklan dan pemberitaan terkait partai politik di televisi di Indonesia, terutama kaitannya dengan politisasi media, serta implikasinya terhadap warga.