Penelitian terkini mengenai penyelenggaraan produksi riset di Asia memperlihatkan dampak marketisasi terhadap kualitas kerja akademik. Kasus Indonesia dalam laporan ini menggambarkan kompleksitas dampak tersebut dalam konteks pasca-otoritarian. Produksi riset seturut pasar yang tidak independen dan tidak memiliki kualitas tinggi terbentuk karena melayani kepentingan pemberi hibah dan bersifat instrumental. Dengan latar belakang ini, Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), yang berbasis di Indonesia, melakukan penelitian mengenai kondisi sistem riset ilmu sosial Indonesia, dengan melihat produksi, difusi, dan pemanfaatan riset dalam pengembangan dan penerapan kebijakan publik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan melaporkan data yang orisinal mengenai sistem penelitian ilmu sosial, untuk memberi pertimbangan bagi kebijakan riset dan program pengembangan kapasitas pada tingkat nasional. Lebih penting lagi, kajian ini bertujuan mengangkat aspek-aspek yang membutuhkan perhatian para regulator, pembuat kebijakan, komunitas sains, dan donor potensial, serta memastikan tindakan dan reformasi yang didasarkan pada pengetahuan kontekstual mengenai situasi lokal.
Laporan ini disusun oleh Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) dengan dukungan dari Global Development Network (GDN)