Programme Period: August 2017-July 2019
Team: Ferzya Farhan, Klara Esti, Daya Cipta Sudrajat, Anesthesia Novianda
Tak bisa disangkal, organisasi non-pemerintah dan organisasi masyarakat sipil turut berperan mempercepat dan memperluas akses warga terhadap tata kelola pemerintahan. Sayangnya, upaya ini tak selalu berjalan mulus. Salah satu kendala adalah memastikan bahwa kerja bersama antara organisasi dan konstituennya dapat dipertahankan melalui kinerja yang kredibel.
Peningkatan kapasitas melakukan riset kritis akan membantu organisasi non-pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dalam menelaah dan menganalisis fenomena. Hasilnya bisa dimanfaatkan sebagai landasan untuk merumuskan program dan aktivitas advokasi. Berbekal data lapangan yang kuat dan pemahaman mendalam terhadap konteks permasalahan, organisasi masyarakat sipil dapat mendorong terwujudnya advokasi berbasis data, sekaligus meningkatkan partisipasi warga dalam tata kelola pemerintahan.
Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG), sebuah lembaga yang fokus pada kebijakan berbasis riset di Indonesia, mencari dukungan Voice untuk melaksanakan program pengembangan kapasitas organisasi masyarakat sipil di Indonesia. Program yang bertujuan memperkuat kapasitas riset dan advokasi ini berlangsung selama 24 bulan. Terdapat tiga daerah yang menjadi fokus utama program ini: Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Sulawesi Selatan. Adapun dari segi isu, program ini fokus pada isu perempuan, anak muda, masyarakat adat, dan difabel.